Pages

About Me

Foto Saya
Ahmad Fauzi
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Bisa dilihat di http://muso9.com/akudw
Lihat profil lengkapku

Proses Keimanan Menurut Al-Qur'an (2)

Oleh : Abi Mursalat

Syarat untuk menjadi orang yang beriman adalah harus mendapat izin dari Allah Swt dan mau menggunakan akalnya untuk mendekatkan diri kepadaNya. Itulah syarat utama yang dinyatakan Allah Swt dalam Surat Yunus.

"Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya." (QS Yunus, 10:100)

Adapun cara atau methode yang dipakai sudah dicontohkan dalam Al-Qur'an. Sebagaimana yang telah dialami para nabi yang mengadakan perjanjian (Misaq) di hadapan Allah Swt. Mereka itu mengadakan perjanjian yang teguh (Misaq) untuk menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan laranganNya.

"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh." (QS Al-Ahzab, 33:7)

Isi Perjanjian Yang Teguh (Misaq)
Isi dari perjanjian (Misaq) yang teguh kepada Allah Swt secara gamblang telah dicontohkan dalam Al-Qur'an, surat Al-Baqarah dan Al-Mumtahanah.

"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling." (QS Al-Baqarah, 2:83)

"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya." (QS Al-Baqarah, 2:84)

"Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al-Mumtahanah, 60:12)

Isi pokok perjanjian (misaq) itu meliputi 2 hal pokok. Yakni perintah Tuhan yang harus dilaksanakan dan larangan Tuhan yang harus dihindari oleh orang yang beriman.
Perintah :
1. Hanya menyembah kepada Allah Swt.
2. Mendirikan shalat
3. Menunaikan zakat
4. Berbuat baik kepada sesama manusia
5. Mengucapkan kata-kata yang baik
6. Memenuhi janji
7. Bertaubat dan memohon ampunan Tuhan

Larangan :
1. Menyekutukan Allah
2. Membunuh sesama manusia
3. Mengusir orang dari kampung halaman
4. Mencuri
5. Berzina
6. Berdusta
7. Berbuat durhaka

Akibat Melanggar Janji
Sudah banyak contoh dari berbagai bangsa terdahulu yang beruntung mendapatkan bimbingan para Nabi. Mereka yang beriman dan beramal sholeh mendapatkan kemurahan Tuhan. Tapi begitu berpaling setelah mendapatkan petunjuk, mereka langsung mendapat balasan dari Tuhan.

"Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hambaNya." (QS Al-Israa', 17:17)

"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir." (QS Al-Israa', 17:18)

"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik." (QS Al-Israa', 17:19)

"Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi." (QS Al-Israa', 17:20)

"Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain. Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya." (QS Al-Israa', 17:21)

Peringatan Tuhan
Allah yang Maha Penyayang selalu mengingatkan kita. Banyak sekali perintah dan larangan yang diulang,-ulang agar senantiasa kita memelihara iman kepadaNya. Dan tidak terjerumus dalam perangkap syetan yang telah dikutuk Tuhan.

"Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (QS Al-Israa', 17:22)

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS Al-Israa', 17:23)

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (QS Al-Israa', 17:24)

"Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat." (QS Al-Israa', 17:25)

"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros." (QS Al-Israa', 17:26)

"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS Al-Israa', 17:27)

"Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas." (QS Al-Israa', 17:28)

"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." (QS Al-Israa', 17:29)

"Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya." (QS Al-Israa', 17:30)

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar." (QS Al-Israa', 17:31)

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS Al-Israa', 17:32)

"Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara dzalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan." (QS Al-Israa', 17:33)

"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya." (QS Al-Israa', 17:34)

"Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS Al-Israa', 17:35)

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS Al-Israa', 17:36)

"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." (QS Al-Israa', 17:37)

"Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu." (QS Al-Israa', 17:38)

"Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan dari rahmat Allah." (QS Al-Israa', 17:39)

"Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya)." (QS Al-Israa', 17:40)

"Dan sesungguhnya dalam Al-Qur'an ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)." (QS Al-Israa', 17:41)

Demikianlah Allah telah membimbing kita ke jalan yang benar dengan contoh nyata. Perintah dan laranganNya telah jelas ditetapkan secara gamblang. Sehingga kita tidak perlu mereka-reka, atau merekayasa apa yang telah ditetapkan Tuhan. Karena ancamannya sangat tegas dan keras, yang tersesat menjadi teman syetan akan masuk neraka jahannam. Dan hanya Tuhanlah yang dapat menyelamatkan kita untuk mencapai kehidupan yang mulia di akhirat nanti, khususnya bagi yang beriman dan beramal sholeh.

(bersambung)

0 komentar: