Stop Dreaming Start Action Dalam Perspektif Al-Qur'an

Memang tidak mudah untuk melakukan Stop Dreaming. Sejak kecil kita sudah sering ditanya: "Nak, cita-citamu apa?" Lalu kita pun berandai-andai menjadi ini-itu. Tapi sayangnya hal itu jarang ditindaklanjuti dengan Action yang benar. Sehingga sejak kecil kita belum terbiasa dengan budaya Stop Dreaming Start Action. Padahal action ini sudah banyak dicontohkan dalam kitab suci, bagaimana mengelola sebuah mimpi, agar menjadi kenyataan.

Berangan-angan, punya cita-cita, kemauan, kehendak, mimpi-mimpi tentang masa depan bisa dikategorikan dalam istilah Dreaming. Hal itu bisa menjadi pemicu untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Bahkan bila kita yakin mimpi itu suatu hal yang baik, kita wajib segera melaksanakannya dengan action. Ini sesuai dengan perintah yang diterima nabi Ibrahim as, (yang artinya) : "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS 37:102)

Mendapat jawaban yang meyakinkan dari anaknya, nabi Ibrahim pun langsung take action, melaksanakan perintah yang diperoleh dalam mimpinya. Itu bukanlah usaha yang mudah. Banyak sekali godaan, cobaan, rayuan, intrik bahkan ancaman untuk mengagalkan aksinya. Terutama yang dilakukan gerombolan jin yang terkutuk itu. Namun dengan keteguhan hati yang luar biasa nabi Ibrahim melakasanakan "order", apa pun resikonya. Dan hasilnya sungguh luar biasa. Action ratusan abad yang lalu itu, sampai kini masih kita rasakan manfaatnya. Jutaan umat tiap tahun menyembelih kurban, dan puluhan juta fakir miskin ikut menikmatinya. "Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS 37:105)


Sudah banyak prestasi hebat dibuat, setelah orang mendapat inspirasi melalui mimpi. Dan tentunya segera ditindak lanjuti dengan sebuah action. Contohnya yang dialami nabi Yusuf as, dalam episode mimpi sang raja. "Raja berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus, dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi." (QS 12:43)

Lantas dibawalah nabi Yusuf dari penjara untuk menghadap sang raja. Dia menjelaskan apa makna mimpi itu, trend apa yang bakal terjadi dan bagaimana cara menghadapinya. Dengan kecakapannya membuat analisa dan problim solving yang aplikatif, diangkatlah nabi Yusuf menjadi Menteri Ekonomi. "Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya." (QS 12:21)

Dengan kecerdikan dan keahlian managerialnya nabi Yusuf segera saja action. Dia bersama rakyat membebaskan negeri Mesir dari resesi dunia, dan terhindar dari bencana kelaparan yang luar biasa. Kisah sukses itu sampai kini masih juga dipelajari dalam studi kasus manjemen ekonomi global. Khususnya dalam menghadapi bencana kelaparan dan resesi dunia. "Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (QS 12:56).

Pelajaran dari Al-Qur'an
Demikianlah 2 contoh, bagaimana Stop Dreaming yang diikuti dengan Start Action bisa menghasilkan prestasi yang luar biasa. Dan dampaknya masih terasa walaupun puluhan abad sudah berlalu. Itulah sejarah yang betul-betul terjadi di muka bumi, bukan sekedar cerita buat anak-anak sebelum tidur. "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS 12:111)

Beribadah dalam arti yang luas, termasuk juga di dalam adalah bekerja, yang ditujukan untuk mencari ridhoNya. Jadi bukan hanya untuk akhirat saja, di dunia pun harus dipikirkan kesejahteraan kita. Karena banyak pula jenis ibadah yang membutuhkan biaya besar, seperti pergi haji, membiayai pendidikan anak-anak, dsb. Dan rejeki tak akan jatuh dari langit begitu saja. Tapi kita harus mencarinya, dengan action yang smart. "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu ... " (QS 28:77)

Kalau mencari nafkah adalah suatu kewajiban, maka action wajib dilakukan. Kalau kamu punya impian untuk masuk surga, segera lakukan action untuk mewujudkannya. "We must take ACTION!," kata Joko Susilo. Maka Stop Dreaming Start Action bisa menjadi sarana untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. "Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya." (QS 84:6). "Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja" (QS 37:61)

Salam sukses dari Surabaya

0 komentar: