Pages

About Me

Foto Saya
Ahmad Fauzi
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Bisa dilihat di http://muso9.com/akudw
Lihat profil lengkapku

Salam Penghormatan

Oleh : Abi Mursalat

Salamun 'alaikum (salam sejahtera) bagi seluruh alam ...
Inilah yang patut disuri tauladani bagi orang-orang yang beriman apabila bertemu kepada hamba-hamba Allah. Ini merupakan suatu ketetapan Allah untuk silaturrohim, yang harus dipelihara sesama manusia, sehingga bisa melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi larangan-Nya.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang dimuliakan oleh Allah, dan dilebihkan dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk lain yang telah diciptakan-Nya. QS Al-Israa’ (17:70): "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan yang telah Kami ciptakan.”

Oleh sebab itu Allah memberikan Al-Kitab, Al-Hikmah, As-Sunnah. QS Al-Jumu’ah (62:2): ”Dia-lah yang mengutus kapada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata."
Sebagai penerangan bagi seluruh manusia, dan pedoman serta petunjuk, pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

QS Al-Imran (3:138): "Al-Qur'an ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa."

Wujud sebagai penerangan, pedoman, petunjuk dan pelajaran, terbukti Allah berfirman dalam QS Yunus (10:10): "Doa mereka di dalamnya ialah "Suhhanakallahuma", dan salam penghormatan mereka ialah "Salam", dan do'a penutup mereka ialah "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin".

Memperhatikan firman Allah (QS 10:10) di atas jelas sekali bahwa Do'a, Salam dan Penutup harus disosialisasikan dalam kelangsungan hidup sehari-hari. Maksudnya, bahwa Do'a yang mengandung arti puja-puji mereka hanyalah kepada "Allah yang Maha suci Engkau, wahai Tuhan kami," dalam wujud "Subhanakallahuma". Sedangkan Salam berwujud "Salamun 'alaikum" yang berarti "Salam Penghormatan", yang mengandung pengertian salam dan sejahtera dari segala bencana. Kemudian tentang Doa penutup, mengandung arti "segala pujian adalah milik Allah", yang terangkum dalam kalimat "Alhamdulillahi Rabbil ’alamin", yang berarti "Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

"
Menetapkan hukum itu hanya hak Allah. Lihat di QS An'am (6:57): "... Menetapkan (hukum itu) hanyalah hak Allah. Dia menerangkan kebenaran dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik."

Dan marilah melihat firman Allah dalam QS Al-An'am (6:54): "Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salamun 'alaikum".

Begitu indah dan jelasnya, bah wa salam diperuntukkan kepada orang-orang yang beriman apabila berjumpa, dengan mengucapkan "salam penghormatan", yaitu "Salamun 'alaikum" (= salam sejahtera). Salam itu mempunyai sebuah arti yang sangat dahsyat bagi orang-orang yang beriman. Tentu menjadi pedoman yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Karena salam tersebut sudah menjadi ketetapan dari Allah, supaya kita memahaminya.
Jadi kata salam: "Salamun 'alai kum" yang merupakan dasar hukum bagi orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah, apabila datang atau ketemu dengan mengucapkan salam penghormatan.

Kemudian bagaimana jawaban terhadap salam penghormatan, "Salamun 'alaikum” itu ? Allah berfirman dalam QS An Nisa' (4:86) :
"Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu."

Berarti dari firman Allah di atas jelas sekali, bahwa apabila hamba-hamba Allah yang beriman kepada ayat-ayat Allah bertemu, saling sapa mengucapkan salam penghormatan, yaitu "Salamun 'alaikum" dan dijawab pula dengan salam penghormatan: "Salamun ‘alaikum".

Adapun jawaban salam penghormatan yang lebih baik, Allah telah berfirman dalam QS Ar-Ra’ad (13).
QS (13:19): "Maka adakah orang yang mengetahui, bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta ? Hanya orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran."
QS (13:20): "(yaitu) orang yang memenuhi janji Allah, dan tidak melanggar perjanjian."

QS (13:21): "dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah, agar dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhan-nya dan takut kepada hisab yang buruk."

QS (13:22): "Dan orang yang sabar karena mengharap keridhaan Tuhan-nya, melaksanakan shalat, dan menginfakkan (menyedekahkan/zakat) sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, baik secara tersembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)."

QS (13:23): "(yaitu) surga Ad’n, mereka masuk ke dalamnya bersama orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya. Sedang para malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu."
QS (13:24): "Sambil mengucapkan "Salamun ‘alaikum bima shabartum" (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu), maka alangkah ba iknya tempat kesudahan itu."

Itulah ketetapan Allah tentang salam penghormatan, yaitu "Salamun 'alaikum" dan salam penghormatan yang lebih baik, "Salamun 'alaikum bima shabartum".
Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar ucapan salam yang tidak sesuai dengan ketetapan Allah, maka Allah berfirman dalam QS Al-Mujaadilah (58:8):
"Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan Salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri : "Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu ?" Cukuplah bagi mereka neraka jahanam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali."

Ini membuktikan dengan sangat jelas, bahwasanya salam penghormatan yang diucapkan sebagai salam di luar ketentuan / ketetapan Allah adalah neraka. Allah berfirman dalam QS Shad (38:59):
"(Dikatakan kepada mereka): "Ini rombongan besar (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desakan bersama kamu (ke neraka)." Tidak ada ucapan selamat datang bagi mereka, karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka (kata pemimpin-pemimpin mereka)."

Dilihat dari dimensi Furqon (pembeda) antara yang hak dan batil mengenai salam penghormatan, ternyata ada pembatas-pembatasnya sesuai dengan firman Allah dalam QS Al-A'Raaf (7:46):
"Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas, dan di atas A'raaf itu ada orang-orang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga "Salamun 'alaikum". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya)."

1 komentar:

Alif Lam Mim Raa.. mengatakan...

Selamat Sejahteralah kamu berpanjangan disebabkan kesabaran kamu maka amatlah baik balasan amal kamu didunia dahulu