Memahami Dien Al-Islam Dalam Kehidupan Yang Haq (1)

Oleh : Abi Mursalat

Berdasarkan asma Allah yang Rohman dan Rohim, umat Islam sedunia, khususnya perjuangan umat Islam Indonesia dalam mendhohirkan aqidah, yaitu Dien Al-lslam sebagai satu-satunya sistem hidup yang haq, tidak pernah surut dan tidak pernah berhenti sampai kapanpun.

Dan sejak Ahmad bin Abdullah dilahirkan di muka bumi, sampai menjadi Rosulullah dengan gelar Nabi Muhammad SAW ketika umur 40 tahunan, setelah menjalani perintah Allah ke Gua Hira. Misi Allah yang diamanatkan kepada Nabi Muhammad Rosulullah ketika menginjakkan kakinya yang pertama kali di abad 7 Masehi sampai berkembangnya Islam di pulau Jawa abad 12 dan mendhohirkan dirinya pada abad 15 Masehi di Demak, dengan Raden Patah yang menyerang koloni Portugal di Sunda Kelapa tahun 1527, melawan kompeni Belanda (VOC) dengan pahlawan-pahlawan jihadnya, seperti P. Diponegoro, Kyai Mojo dan seterusnya. Islam terus berkembang secara menyakinkan.

Kegagalan misi Raja Inggris, Richard yang berhati singa, dan Belanda sebagai sekutunya di bumi milik Allah Indonesia tercinta, adalah hasil kegigihan umat Islam bangsa Indonesia. Umat inilah yang menjadi penggerak mengusir penjajah Belanda dari Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai curahan rasa syukur atas kemerdekaan ini, terlontarlah kata-kata ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA dalam preambule atau pembukaan UUD 1945.

Adanya kemerdekaan suatu bangsa menurut aqidah umat Islam adalah pra-syarat bagi berkembangnya potensi insan secara maksimal ke arah fitrah. Penciptaan dirinya, yaitu sebagai makhluk yang wajib mengabdikan dirinya kepada Al-Kholiq (sang pencipta).

Mengabdi kepada Al-Kholiq, yaitu Allah, itulah satu-satunya perbuatan yang terpuji (hamada). Tidaklah pantas dan tidak ada haq suatu makhluk mengatur makhluk lainnya, tidak ada manusia mengatur manusia lain. Karena yang demikian itulah esensi perbudakan, merampas HAM (hak dasar yang fitrah) anugerah Allah. Singkatnya, aqidah seorang mukmin haram hukumnya ber Rob selain Allah.

Allah yang haq obyektif ilmiah, mengatur seluruh makhlukNya di seluruh alam semesta kerajaan ini. Itulah kenyataan, keyakinan, kepercayaan. aqidah, iman seorang mukmin sejati sampai pada titik darah penghabisan. (QS 3:102): "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, sebenar-benarnya taqwa kepadaNya. Dan janganlah sekali-kali mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (berserah diri/tunduk patuh)."

Dalam pandangan seorang ulul Albab (ilmuwan), segenap makhluk yang ada di seantero alam semesta ini, baik yang berwujud mikro organik dalam bentuk benda, materi, makhluk biologis alam nabati, alam hewani, semuanya sedang beraktifitas, sibuk melakukan Robubiyah Allah yang diundang atas dirinya, dan mereka patuh secara sukarela maupun terpaksa (aslamah).

(QS 3:83): "Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari Agama Allah, padahal kepadaNya-lah berserah diri (taat patuh). Segala apa yang ada di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada Allah lah mereka dikembalikan."

Manusia adalah salah satu dari jenis makhluk hidup di bumi atau daa batul ard yang ahsanul kholiqin (mutakhir). Juga memupunyai tugas-tugas khusus dari Allah. Yaitu Rahmatan lil alamin. "Memakmurkan bumi guna menjaga kelestarian bumi sebagai jannah Allah." (QS 2:35). "Dan Kami berfirman: “Hai Adam diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik, di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang zalim."

0 komentar: